Laman

Senin, 20 September 2010

Kejujuran Seorang Hamba

Alkisah hiduplah seorang seorang budak yang bernama Mubarok, Menurut suatu riwayat ia pernah bekerja di sebuah kebun milik seorang majikan. Ia tinggal di sana beberapa lama. Kemudian suatu ketika majikannya -yaitu pemilik kebun tadi yang juga salah seorang saudagar kaya dari Hamdzan- datang kepadanya dan mengatakan, "Hai Mubarok, aku ingin satu buah delima yang manis."

Dengan sigap si budak yang bernama Mubarok pun bergegas menuju salah satu pohon dan mengambilkan delima yang diminta. Majikan tadi lantas memecahnya, ternyata ia mendapati rasanya masih asam. Ia pun marah kepada Mubarok sambil mengatakan, "Aku minta yang manis malah kau beri yang masih asam! Cepat ambilkan yang manis!"

Si Tajir dan Seorang Tukang Becak

Pada suatu hari Si tajir yang shalih dan berprofesi sebagai pengusaha sukses sedang menginap di sebuah hotel mewah berbintang lima disemarang. Usai melakukan qiyamul-lail yang sudah menjadi rutinitasnya, ia bergegas ke luar hotel untuk mencari masjid terdekat untuk shalat Shubuh berjamaah. Waktu saat itu menunjukkan bahwa waktu adzan Shubuh kira-kira setengah jam ke depan. Sehingga Ia ingin jalan-jalan sebentar sebelum sholat shubuh.